SEKATA

 

 

   

    Ini sebenarnya adalah catatanku di tanggal 11 Agustus 2020 kemarin. Aku menuliskan beberapa pesan kepada diriku sendiri dalam buku catatanku, saat itu bukunya masih baru, tapi sekarang sudah terisi penuh, dan karena selalu ku bawa-bawa, akhirnya kumal juga.

    Saat itu aku berbicara tentang 'sekata', 'sepemikiran', 'sejalan'. Kita tidak akan pernah sepemikiran apabila kita tidak berbagi pikiran satu sama lain. Kita tidak akan pernah paham, apabila kita tidak membicarakan. Dan kita tidak akan pernah berjalan apabila kita tidak punya kemudi untuk dikemudikan.

    Terkadang kita berpikir, semesta tidak adil karena selalu memberi kita kesengsaraan, padahal sebenarnya semesta tidak pernah memberikan kita kesengsaraan, kesengsaraan itu hanyalah sugeti dari pemikiran. Dan percaya tidak percaya, ketika hal hal dari sugesti kita sedang terjadi, sebenarnya kita sedang dikendalikan. Kita tidak bisa sepemikiran, tidak bisa sejalan, dan setujuan lagi jika hal itu terjadi. Karena sugesti itu hanya membuat kita memikirkan kesalahan-kesalahan tanpa kita sendiri ikut mencari kesalahan dari dalam diri kita.

    Mungkin kita hanya perlu duduk dan bicara, karena memikirkan permasalahan tidak akan pernah berkesudahan, apalagi jika hanya sendirian. Kita hanya akan terdistraksi dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu kita pikirkan secara mendalam, hingga akhirnya kita berfikir semesta tidak pernah memberi kita kebahagiaan.

    Kita hanya akan beranggapan bahwa diri kita sendirian, kita hanya akan menjadi pribadi yang sensitif dan selalu menyalahkan keadaan. Membuat kita berhenti untuk berpikir jernih hingga akhirnya kita tidak lagi sekata, sepemikiran, dan setujuan dengan orang-orang disekitar kita.

    Saat hal itu terjadi, kita benar-benar perlu untuk berbicara,

    Kita benar-benar perlu untuk menetralisir rasa,

    Kita benar-benar perlu meluruskan pemikiran kita.

    Sebab perubahan-perubahan yang terjadi padamu akan terdeteksi, oleh orang-orang terdekat disekitarmu. Kamu bisa saja memasang topeng pada khalayak ramai, tapi dengan lingkup terdekatmu tidak akan bisa, kamu hanya memasang bom waktu yang akan membunuhmu jika tidak cepat-cepat dibicarakan.

    Maka bicarakanlah, agar tetap sepemikiran,

    Bicarakanlah agar tetap sejalan,

    Jangan malah hilang dan menghindar, karena hal itu hanya akan menyiksamu. Dan tentang rasa-rasamu itu, tidak apa jika tidak diceritakan, tapi jangan pernah menepis, jangan pernah menolak untuk merasakan hal itu, terima saja jika kamu memang merasakannya . Tangisi saja jika memang itu membuat lega.

    Dan mungkin pesanku untukmu sederhana, 

    Tetaplah sekata, walau kau sedang terdistraksi dengan banyak rasa,

    Tetaplah sejalan, apapun yang kamu rasakan.

    Profesionalah dalam membedakan suatu hal, berhentilah mencampur beberapa urusan di dalam satu wadah, karena pastinya tidak akan muat. Carilah wadah yang tepat untukmu menyimpan segala hal, dan ketika sudah menemukannya, jangan lakukan hal yang sama. Meninggalkan wadah itu, sedang wadah itu kebingungan apa yang terjadi padamu, tolong berhentilah untuk melakukan itu.

    Sudah cukup satu kali saja, jangan melakukan hal yang salah untuk kedua kalinya.

-Alf,29des2020

@alifahalif_


Picture by :

'PNGEGG'

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer