Cerita Aksara

 Hai!

Aku bingung nyapanya pake kalimat sapaan apa,

jadi mungkin pake 'hai' aja ๐Ÿ˜‚

 

1 Maret 2021

 

Kali ini gaada puisi, narasi, atau sajak sajak seperti yang biasa aku tulis,

Kali ini aku ingin sedikit bercerita tentang kenapa aku nulis,

kenapa kok ternyata makhluk kayak aku bisa nulis,

Aku juga pengen jawab pertanyaan dan kebingungan orang-orang disekitarku ,

Tentang mereka yang berpikiran kalo aku nyontek tulisan orang dan aku taro di blog ini ๐Ÿ˜‚

 

Mungkin nulis adalah salah satu sisi dariku yang gak aku up banget. Dulu pernah, tapi karena mungkin kepribadianku yang gak menampakkan kalo aku yang bikin kata-kata dan narasi itu, jadi yang baca ya biasa aja dan bahkan sampai sekarang berpikiran that isn't me yang bikin.

Sebelumnya, aku pengen ngejelasin sesuatu dulu. Aku adalah orang yang sangat-sangat menghargai karya orang lain, entah itu hanya sekedar design, foto, apalagi tulisan. Aku adalah orang yang sangat-sangat menghargai hal itu.

Kalo emang bukan design karyaku, maka ketika aku meng upload nya, aku bakal ngasih tanda pena dari nama sang pen design. Begitu juga jika itu bukan foto hasil jepretanku, dan juga jika itu bukan hasil karya tulisku, aku akan melakukan hal yang sama ketika aku mengunggahnya dimanapun.

Jadi, kesimpulannya adalah, aku akan selalu memberikan tanda pena diakhir tulisan kalo itu bukan hasil karyaku๐Ÿ˜‚. Karena aku adalah seorang pembuat karya juga, dan pembuat karya mana yang tidak sedih ketika karyanya diunggah atau dijiplak oleh orang lain tanpa meninggalkan jejak siapa pembuat karyanya.

Se amatir apapun seniman, tidak ada yang senang karyanya dinikmati khalayak ramai lewat orang lain, tanpa si orang lain ini memberikan informasi siapa penciptanya.

Mungkin ada yang senang,

Berpendapat bahwa, baguslah jika tersebar, berarti sudah hebat.

Tapi aku berpikiran lain tentang hal itu, 

Aku menulis bukan hanya karena suka, tapi aku juga ingin lewat tulisanku ini, aku bisa punya relasi yang melirik tulisanku dan membantuku melangkah lebih baik lagi dalam dunia kepenulisan.

Aku sadar, pake BANGET, skill nulis aku masih jauh dibawah rata-rata,

puisi dan sajak buatanku belum sehebat alm. Eyang Sapardi,

novel buatanku (bagi sahabat dekat yang selalu baca) belum sehebat Tere Liye ataupun Dee Lestari,

karena itu, aku pengen orang-orang tau dan baca tulisanku,

seenggaknya mereka kenal aku dari tulisan.


Aku pengen berbagi sesuatu lewat tulisan-tulisan yang aku buat,

Aku pengen jadi motivator  bagi orang-orang yang membaca tulisanku, walaupun kalimatnya belum sehebat Bapak Mario Teguh,

Aku pengen jadi narator yang baik, walaupun isi narasinya belum sehebat narasi milik Mbak Najwa Shihab.


Karena itu aku nulis,

Sebab lembar kertas dan tinta adalah teman pertamaku sewaktu aku belum mengenal seorang pun yang bisa kuajak bicara,

Lembar kertas dan tinta adalah media penenang sebelum aku kenal instrumen musik klasik yang ada di aplikasi youtube dan spotify.


Trus, kenapa baru di up sekarang ?

Kenapa baru di show up sekarang tulisannya ?


Karena dulu ketika aku up, banyak banget oknum tidak bertanggung jawab yang mengunggah tulisanku, dengan mengatasnamakan namanya, bukan namaku.

sampai akhirnya tulisanku hanya dibaca oleh orang-orang terdekat,

bukannya aku pengen diakui, ini loh tulisanku.

ENGGAK sama sekali, cuman balik lagi, seniman mana yang senang, ketika hasil karyanya dinikmati oleh orang lain dengan atas nama pencipta yang bukan dirinya. Se amatir apapun seniman itu, aku yakin pake BANGET dia kurang suka hal itu terjadi.


Lalu, kenapa kok seorang aku bisa nulis?

Semua orang bisa, asal mau,

Semua orang bisa, asal punya minat,

Aku pun gak bisa bisa banget frenn :)

Aku juga masih amatir dan perlu banyak belajar dari penulis hebat diluar sana.


Aku juga pernah merasa mustahil untuk punya pembaca. Tapi tanpa aku sadari, dari dulu aku sudah punya pembaca, mungkin bedanya, dulu aku hanya membiarkannya dibaca oleh orang-orang terdekat,

Tapi sekarang semua orang boleh baca,

semua orang boleh membagikan tulisanku kemanapun,


Sekarang aku hanya perlu memperbaiki teknik kepenulisan, dan memberi ciri khas.

Sesuatu yang membuat orang lain ketika membaca sudah tau dan sudah tertebak kalo yang nulis itu aku.

Seperti tulisan Tere Liye yang dari sampul sampai isi bukunya aku sudah mengenal baik,

Dee Lestari, Ahmad Fuadi, Pramoediya Anantatoer, Fiersa Besari, Rintik Sedu, dan deretan penulis hebat lain yang menjadi favoritku, aku ingin punya ciri khas seperti mereka juga.


Dan, aku ingin selalu melakukan suatu hal yang mustahil dilakukan olehku, agar aku tau dimana batas kemungkinan.


Sekian

Komentar

Postingan Populer